Jumat, 30 September 2016

Aku dan Diriku

Aku terbiasa menelan residu paling pahit
Dari setiap bagian hidupku sendiri
Meledakkan diriku saat amarah menyentuh ubun-ubun
Memaki sosok yang terpantul dari balik cermin
Menghakimi persepsi bersama jutaan sesal

Beruntung jasad ini masih disetiakan oleh ruh nya
Beruntung bayangan ini masih ingin menemani raga
Bahkan jika aku punya kendali atas keduanya
Sudah jauh-jauh hari kuizinkan beranjak tak perlu kembali

Jangan tanya kenapa
Jangan coba memaksa

Tak semua tanya berakhir sebuah jawaban
Tak semua perkara disertai alasan
Pahamilah!
Ini tentang pilihan
Dan biar, aku hidup dengan caraku
Ls.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar